Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

CERPEN : Auroraku Kehilangan Cahayanya

*Kringgg kringgg* Bel sekolah terdengar memekikkan telinga, nada panjang yang hanya terdengar dua kali membuat bibir para remaja ini menekuk diikuti dengan helaan nafas. Dua kali berarti kembali ke kelas, meneruskan pelajaran yang tak seorangpun tau apa esensinya. Hentak kaki yang semakin memperjelas ketidaksukaan hampir seluruh penghuni gedung yang sekali lagi terkena harapan palsu. Sungguh pulang cepat hanyalah mitos belaka. Aku yang sama sekali tak peduli dengan kebijakan sekolah lebih memilih melanjutkan tugas praktik seni budaya dari Pak Alam, kanvas dan peralatan lukis lainnya tergeletak di atas meja kayu dengan cat pernis coklat tua yang sudah usang dimakan usia. Hari ini matahari tepat di atas kepala, disertai dengan AC kelas yang mati tentu saja setan-setan mulai menggoda anak manusia untuk tidak kembali menuju markas mereka. Saat ini Jakarta menunjukkan pukul 2 siang, dengan   AC kelas yang hanya jadi pajangan semata, aku kembali merapatkan jaketku dan melanjutkan apa

Postingan Terbaru

HOBI CROCHETING YANG BERAWAL DARI NONTON DRAKOR

Kota Sejuta Bunga

Satu dari Seribu

ZENIUS : Mengubah Penyesalan Menjadi Harapan